China Minta Negara ASEAN Tak Jadi Pion dalam Politik Global

JAKARTA, - Menteri Luar Negeri China Wang Yi, memperingatkan negara-negara Asia Tenggara untuk tidak menjadi pion dalam percaturan politik “kekuatan besar” dunia.

"Kita harus melindungi wilayah ini dari perhitungan geopolitik ... dari digunakan sebagai bidak catur, dari persaingan kekuatan besar dan dari pemaksaan," kata Wang saat menghadiri pertemuan ASEAN pada Senin (11/7), seperti dikutip Reuters.

“Masa depan wilayah kita harus ada di tangan kita sendiri,” tambahnya.

Ia juga mengatakan negara-negara harus “menghormati hak dan kepentingan sah satu sama lain di Asia-Pasifik dan tidak memusuhi atau menahan pihak lain.”

Pada bulan Maret, Wang menuduh AS berusaha membentuk “versi NATO” di Indo-Pasifik untuk memicu ketegangan di kawasan itu. “Asia-Pasifik adalah lahan yang menjanjikan untuk kerja sama dan pembangunan, bukan papan catur untuk kontes geopolitik,” katanya.

Gedung Putih kemudian membantah tuduhan itu.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak ASEAN untuk menekan Myanmar, salah satu anggota blok yang pemerintahannya dikuasai oleh junta militer sejak tahun 2021 kemarin.

"Saya pikir semua negara ASEAN perlu meminta pertanggungjawaban rezim ... untuk terus menuntut penghentian segera kekerasan, pembebasan tahanan politik, dan pemulihan jalur demokrasi Burma (Myanmar)," kata Blinken kepada wartawan pada hari Minggu.

Wang Yi bertemu dengan Blinken di Indonesia pada hari Sabtu. Diplomat China itu mendesak Washington untuk meninggalkan “mentalitas Perang Dingin” dan “berhenti mencoreng dan menyerang sistem politik serta kebijakan dalam dan luar negeri China”.



sumber: www.jitunews.com